Friday, October 13, 2017

Tafsir Ayat Al-Qur'an Yang Membahas Tentang Musim


Musim

Musim merupakan kondisi cuaca, udara, dan seluruh kompone: yang mempengaruhi makhluk hidup dan alam sekitar dalam kurun waku tertentu yang relatif panjang. Di belahan bumi ini, beberapa benua atau negara bisa mengalami musim yang berbeda, ada yang dua sampaiempat musim yang dialami. Di negara kita mengalami dua musim yakni hujan dan kemarau.
Di dalam Al-Quran khususnya juz 30, pembahasan hujan bukanlahsebagai musim, namun sebagai hujan itu sendiri. Dan istilah yang kita kenal sebagai kemarau, di sini akan kita sebut sebagai musim panas.

1. Hujan
 a. An-Naba’: 14
وانزلن منامعصر اتماءثجاجا
Artinya:
“Dan kami menurunkan dari mega mendung air yang sangat hebat.”
Tafsir lbnu Katsir:
Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah. ” Al-'Aufl meriwayatkan dari
lbnu 'Abbas: "al mu’syirata' bararti angin.”
Sedangkan 'Ali bin Abi Thalhah berkata dari ibnu 'Abbas:منا لمعصرات  berarti dari awan." Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Al-Farra' mengemukakan: ”Yaitu awan yang bersatu dengan air hujan tetapi belum sampai turun hujan.” Sebagaimana dikatakan "immatun mu'shirun,' yakni jika wanita itu sudah mendekati masa haidnya tetapi belum haid. Dan firman Allah Tabaraaka wa Ta'ala: ما ءثجا جا "air yang banyak tercurah.”
Mujahid, Qatadah, ar-Rabi' bin Anas mengatakan: ثجا جا berarti yang disiramkan (tercurah).' Sedangkan ats-Tsauri mengemukakan: 'Yakni, secara berturut-turut.”
Pembahasan hujan bukan musim tetapi hujannya itu sendiri. Penafsiran ulama hujan dari 'roja' artinya sesuatu yang kembali; bahwa air hujan berasal dari air dari bumi yang dengan siklusnya akan dikembalikan lagi ke bumi berupa hujan.

Bedah Pembahasan:
Bahwa hujan merupakan sesuatu yang kembali, artinya hujan berasal dari air yang ada di bumi (tanah), menarik membahas mengenai Siklus air, serta material yang terkandung didalamnya sehingga saat turun kembali menjadi hujan ia memiliki manfaat yang besar bagi makhluk hidup dan alam.

Turun Hujan
Kunci kegaiban ada lima, dan tidak ada yang mengetahui kelimanya kecuali hanya Allah. Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari kecuali hanya Allah. Tidak ada yang mengetahui apa yang dikandung rahim kecuali hanya Allah. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan hujan turun kecuali hanya Allah. Tidak ada yang mengetahui di bumi mana ia akan meninggal, dan tidak pula ada yang mengetahui kapan kiamat terjadi kecuali hanya Allah. Hadits dilansir oleh Imam Ai-Bukhari dalam shahih-nya, Kitab Tafsir Al-Qur'an, hadits nomor 4338.
Hujan adalah rezeki, sementara rezeki tiada lain hanyalah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Pun, jika hujan merupakan azab, tidak ada pula yang menurunkan azab kecuali hanya Allah. Faktor-faktor yang menyebabkannya pun termasuk hal-hal yang tidak dapat dikontrol oleh makhluk, dan hujan terjadi melalui sejumlah reaksi alamiah dan kimia yang belum diketahui sepenuhnya, diantaranya perkisaran angin, penguapan air dan titik-titik air, kemudian pengumpulan uap air yang keluar dari berbagai aktivitas kehidupan. Juga pemindahannya melalui angin yang menggerakkan awan, memadukannya dan membentangkannya di langit, atau menggumpalkannya di atas ruang reaksi tertinggi lapisan gas bumi. Angin terus menerus menyuplainya dengan uap air yang semakin memperkayanya atau dengan partikel-partikel debu yang bekerja seperti benih untuk yang menebalkannya, 5ehingga membentuk buliran-buliran kecil air hingga pada volume yang sesuai untuk menimbulkan hujan deras atau es. Selama proses ini berlangsung, awan terus bergerak sehingga tidak ada yang bisa diketahui di mana hujan akan turun, berapa kadarnya, dan kapan hujan ini turun kecuali hanya Allah subhanahu wa ta'ala.
Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi proses ini adalah jumlah dan jenis muatan listrik pada satu awan, juga pada awan-awan yang saling berbenturan, serta pengaruh angin violet di atas atmosfer bumi.

Siklus Hujan
Air menutupi sekitar 71% kawasan permukaan bumi yang diperkirakan mencapai 510 juta kmz. Dengan kata lain luas permukaan air di permukaan bumi mencapai sekitar 361 juta kmz, sementara luas permukaan bumi yang berupa daratan hanya mencapai 149 kmzsaja.
Berdasarkan hal itu, rata-rata uap air yang menguap dari permukaan laut dan samudra mencapai sekitar 320.000 kma setiap tahunnya, sementara uap air yang berasal dari permukaan daratan hanya mencapai 60.000 km3. Dengan menjumlahkan kedua angka ini, maka menjadi jelaslah bahwa siklus air antara bumi dan lapisan gas bumi mencapai 380.000 km3 setiap tahunnya. Dan sebagian besar volume air ini menguap dari daerah-daerah khatulistiwa yang rata-rata suhu panasnya per tahun mencapai 25°C.
Ketika air menguap dari permukaan lautan, samudra, dan daratan bumi, maka dengan pengaruh keminiman kepadatannya dan dengan dorongan arus udara uap air tersebut naik ke zona terbawah lapisan gas bumi (zona perubahan iklim). Semakin tinggi, suhu zona ini semakin dingin hingga mencapai ~60°C di atas garis khatulistiwa. Dalam zona yang dingin ini lah, uap air yang naik dari bumi akan semakin memadat Untuk kemudian dengan izin Allah turun kembali ke bumi dalam bentuk hujan, salju, hawa dingin, atau embun.
Air yang kembali ke bumi diatur sedemikian rupa oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kadar air yang turun ke daratan lebih tinggi daripada yang menguap dari permukaannya. Adapun kadar air yang turun ke lautan dan samudra lebih rendah dibanding yang menguap dari permukaannya. Selisih keduanya sama dengan selisih antara volume air hujan dan uap air di daratan ini yang diperkirakan mencapai 36 km3 dengan volume air yang mengalir dari daratan ke laut dan samudra setiap tahunnya setelah menjalankan peran dan fungsinya di atas permukaan daratan.
Siklus perputaran air di bumi merupakan siklus yang menakjubkan dan lebih lanjut membuktikan ketiadabatasan kekuasaan, kehebatan penciptaan, dan keakuratan penciptaan Allah Sang Maha Pencipta.
Sebab debit air yang ada di bumi secara keseluruhan selalu tetap dan terukur sesuai dengan kebutuhan hidup di bumi.
Siklus antara uap dan hujan sendiri berfungsi memurnikan air bumi di mana ada triliunan populasi makhluk dengan segala bentuk dan ragam kehidupannya yang hidup dan mati dalam setiap waktu. Siklus ini juga berfungsi menjaga keseimbangan suhu panas di atas permukaan bumi dan meminimalisir keterikan panas matahari di musim panas.
Karena total keseluruhan air yang menguap ke lapisan gas bumi setiap tahun tetap, begitu juga total keseluruhan uap air yang dibawa lapisan gas ini, maka total air hujan yang turun ke bumi setiap tahunnya pun tetap sama. Adapun yang berbeda hanyalah volume turunnya di suatu tempat dengan tempat lain yang menyesuaikan kehendak Allah.

b. Ath-Thariq:11
والسماءذاتالرجع
Artinya: "Demi langit yang mempunyai hujan, ”
Tafsir lbnu Katsir:
 ”Demi langit yang mengandung hujan,” yakni yang memuat air hujan, lalu menurunkannya. Qatadah mengatakan: ”Rizki hamba-hamba Allah ini turun setiap tahun. Seandainya tidak demikian, niscaya mereka dan juga ternak mereka akan binasa.” lbnu Zaid mengemukakan: ”Bintang, matahari dan bulannya kembali, semuanya datang dari sini (langit)."

Bedah Pembahasan:
Hujan adalah Anugerah dan Rahmat dari Allah
Hadits berikut dilansir oleh Al-Bukhori dalam shahih AI-Bukhori (Kitab Al-Adzan), dengan redaksi:
Kami mendapat hadits dari Abdullah bin Maslamah, dari Malik, dari Shalih bin Kaisan, dari Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud, dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, tuturnya; Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam shalat subuh bersama-sama kami di Hudaibiyah selepas hujan yang turun sejak malam. Selesai shalat, beliau menghadap ke arah orang-orang seraya berkata: Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian?
Para sahabat menjawab: ”Allah subhanahu wa ta'ala dan RasulNyalah yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda: Tuhan kalian berfirman: jelang pagi ada hamba-Ku yang mukmin dan ada yang kafir. Barangsiapa yang mengatakan kami dihujani oleh anugerah dan rakhmat Allah, maka ialah hamba yang mukmin kepada-Ku dan kafir dengan bintang. Sedangkan barang siapa yang mengatakan (dihujani) oleh bintang begini begini, maka itulah hamba yang kafir dengan-Ku dan mukmin pada bintang.
Setiap tahun. sekitar 380.000' air menguap dan naik ke langit. ”bagian besar uap air tersebut berasal dari permukaan laut dan samudra. sedangkan sisanya berasal dari daratan. Semua ini akan kembali ke bumi dengan tingkat rata-rata yang berbeda. Sementara itu. 36.000 km' air mengalir dari daratan ke lautan dan samudra setelah menjalankan perannya dalam mengairi tumbuh-tumbuhan. memberi minum hewan-hewan dan manusia yang banyak. meremukkan bebatuan bumi. membentuk tanah. mengentalkan keledek (sedimen) yang masih mentah, membuat dan membelah saluran dan aliran air, termasuk meringankan dan melembabkan udara.

2. Musim (panas dan dingin)
Kebiasaan orang Quraisy melakukan perjalanan di musim panas dan musim dingin. Musim panas ke Syam dan musim dingin ke Yaman. QS. Quraisy ayat 2
ايلا فهمرحله الشتاء والصيف
Artinya:
”Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin akan musim panas." Tafsir lbnu Katsir:
Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim d‘ngin dan musim panas." ibnu Jarir mengatakan: 'Yang benar bahwa huruf lam tersebut adalah tam ta'ajjub (bermakna heran), seakan-akan mereka dibuat heran oleh kebiasaan kaum Quraisy dan juga nikmat Allah yang Dia berikan kepada mereka dalam hal tersebut." Lebih lanjut lbnu Jarir mengatakan: ”Yang demikian itu karena adanya ijma' kaum muslimin yang mengatakan bahwa keduanya merupakan surat yang terpisah dan masing-masing berdiri sendiri.” 

Pembahasan:
Musim salju tidak disebutkan dalam qur'an kenapa? (Pertanyaan besar yang merupakan tugas untuk dikaji lebih dalam). Salju tidak ada, tapi ada kata ’barad’ (es) terdapat dalam surat An-Nur: 43 lengkap tentang bagaimana proses terjadinya barad (hujan es).Qur'an untuk seluruh alam, bisa terjadi di suatu tempat atau di seluruh tempat.

Wassalam.